“Mini bar ini artistik sekali, Bu,” ucapku mendadak dan tanpa kurencanakan.
Aku berjalan menghampiri mini bar yang berada di seberang sofa tempatku duduk. Saat tanganku menyentuh permukaan meja, tiba-tiba terjadi sesuatu yang sama sekali tidak kuduga. Aku seperti melihat film hitam putih, terbentang di depan mataku. Lensa mataku menangkap gambaran sebuah koridor yang menembus ke arah garasi.
“Ibu, sebelum ruangan ini jadi mini bar, dulunya ruang apa?” pertanyaanku meluncur tanpa kusadari.
Sekilas kutatap Ibu Rosita yang berdiri di sebelahku, menatapku dengan kening dan garis bibir berkerut.
“Dulunya, di sini ada koridor yang menuju ke garasi.”
“Koridor?” ucapku setengah berbisik.
Aku tidak percaya pada kekuatan lensa mataku yang mampu menangkap adanya koridor di rumah ini, terbentang tepat di lokasi mini bar
Six sense...? Kutunggu terbitnya mbak. Sudahkah ?
BalasHapusCopas comment Anton Karli di facebook,
BalasHapusAnton Karli wouw.....cuplikannya aja dah menarik gitu....pasti isinya menarik bngt....gk klh tuh sm sherlock holmes.....bravo mbak Anny...
Terima kasih Widy. Novel namaku Rosita emang agak lelet karena penulisnya juga lagi terserang penyakit lelet.
BalasHapus