Anny Djati W
Senin, 12 September 2011
Puisi Adakah Cinta
Aku tak ingin bercinta. Aku tak tahu apa arti cinta yg sebenarnya. Benarkah ada cinta? Dimana? Di hatiku atau di hatimu. Kalau cinta ada di hatiku mengapa hatiku sering terasa sakit. Kalau cinta itu di hatimu mengapa tak kau tunjukan padaku. Mungkin cinta tak ada untuk apa aku bercinta.
Jumat, 09 September 2011
Bocoran Di Balik Tokoh Dilema Perempuan
Gini nih, bocorannya....
Tokoh Sekar, saya kenal dia sejak di SD. Bukan teman sekolah, rumah kita deketan. Saya dan Sekar (bukan nama sebenarnya) sempat kehilangan kontak, sejak dia dan keluarganya pindah ke Palembang, setelah dia lulus SD. Awal-awalnya, kita masih sering main surat-suratan, maklum jaman dulu belum ada Hp dan fix phone juga belum secanggih sekarang. Tapi seiring waktu berjalan dan karena kesibukan masing-masing, aku dan Sekar benar-benar kehilangan kontak.
Guntingan Chapter Kabut Pantai Anyer
Aku tidak ingat lagi' sudah berapa lama aku keluar dari ruang ICU' dan duduk termanggu di ruang tunggu ICU. Pikiranku terblokir oleh himpitan berbagai masalah yang penuh misteri ini yang baru saja muncul di hadapanku dan mendadak mengisi rongga kepalaku' tanpa memberikan kesempatan kepadaku untuk memecahkannya. Perasaanku kacau balau. Alam sadarku baru kembali saat kudengar tangis histeris Mama sambil memukul-mukul kepalanya.
Tiba-tiba saja ada rasa sakit bercampur dengan rasa panas dan dingin yang menjalar dengan cepat dari arah kakiku menuju ke kepalaku. Tubuhku lunglai seperti tidak memiliki tulang yang menyangga' ketika aku menyadari apa arti kalimat yang diucapkan Mama.
Terbayang kembali di benakku peristiwa empat tahun lalu di Pantai Anyer............
Tiba-tiba saja ada rasa sakit bercampur dengan rasa panas dan dingin yang menjalar dengan cepat dari arah kakiku menuju ke kepalaku. Tubuhku lunglai seperti tidak memiliki tulang yang menyangga' ketika aku menyadari apa arti kalimat yang diucapkan Mama.
Terbayang kembali di benakku peristiwa empat tahun lalu di Pantai Anyer............
Puisi 'Ampuni Aku'
Rasanya waktu yang diberikan oleh Nya tidak pernah cukup, selalu saja ada yang terbuang. Bahkan sengaja kita membuangnya tanpa enggan mengingat, waktu itu akan semakin berkurang, semakin pendek dan akhirnya..., hanya penyesalan yang ada. Itupun kalau masih mampu menyesal, kadang untuk menyesalpun tak lagi ada waktu.
Duhai Sang Pencipta ampuni aku yang hanya bisa meminta. Ampuni aku, ketika aku melupakanmu. Ampuni aku ketika mataku, telingaku dan semuanya yang kau berikan kepadaku tak kugunakan, kulupakan, kucampakan.
Ampuni aku... Ampuni aku...
Duhai Sang Pencipta ampuni aku yang hanya bisa meminta. Ampuni aku, ketika aku melupakanmu. Ampuni aku ketika mataku, telingaku dan semuanya yang kau berikan kepadaku tak kugunakan, kulupakan, kucampakan.
Ampuni aku... Ampuni aku...
Puisi 'Tak Ada'
Tak AdaFriday, 18 February 2011 19:39 Anny Djati di mana bisa kudapatkan cinta sejatimu? kucari di antara lembaran hatimu tak ada kucari di antara bias sinar matamu tak ada kucari di antara sentuhanmu tak ada kucari di antara bisikan cintamu tak ada... di mana? tunggu! siapa tadi yang berbisik di telingaku cinta sejati tak mungkin kutemukan biar kucari di antara desah napasmu ketika kau telanjangi aku.. ah... bodohnya aku ini benar bisikanmu biar sampai ke bulan kucari cinta sejatimu tak ada... tak ada... |
Kamis, 08 September 2011
Cuplikan ke 2 novelku yang akan terbit, NAMAKU ROSITA
Aku jatuh terduduk di lantai dengan keringat mengucur di seluruh tubuhku.
“Ada apa, Bu? Saya mendengar Ibu berteriak-teriak. Teman teman di belakang semuanya ketakutan.” Aku terkesima melihat Marni yang tergopoh gopoh menghampiriku. Akupun bingung mendengar ucapan Marni.
Kusambut uluran tangan Marni yang membantuku berdiri, kemudian menuntunku duduk di sofa.
Kusambut uluran tangan Marni yang membantuku berdiri, kemudian menuntunku duduk di sofa.
“Ibu tidak berteriak teriak, Mar,” sahutku dengan nada bingung.
"Ibu tadi teriak teriak, seperti orang ketakutan," bantah Marni.
“Ibu enggak berteriak. Ibu berusaha membuka pinta kamar tidur karena tidak bisa dibuka, pintunya terkunci. Ibu mendobrak pintunya,” kembali aku menyanggah ucapan Marni dengan suaraku tersengal sengal.
“Ibu enggak berteriak. Ibu berusaha membuka pinta kamar tidur karena tidak bisa dibuka, pintunya terkunci. Ibu mendobrak pintunya,” kembali aku menyanggah ucapan Marni dengan suaraku tersengal sengal.
“Maksudnya, Ibu mendobrak pintu kamar tidur. Kenapa didobrak, Bu? Pintu kamar tidur Ibu terkunci,” Marni terbelalak dan jari telunjuknya menunjuk ke arah pintu kamar tidurku.
“Pintunya terbuka!” Pekikku terkejut. “Tapi tadi tertutup dan enggak bisa dibuka, Mar. Ini lengan Ibu masih terasa sakit, tadi Ibu pakai mendobrak pintu.” Aku tersentak ketika lengan kiriku masih terasa sakit saat kuraba.
“Aku tidak berhalusinasi,” bisikku dalam hati sambil meraba raba lenganku yang sakit.
Aku yakin! Aku benar benar dalam kondisi sadar. Lenganku masih terasa sakit. Aku ingat, tadi kudobrak pintu kamar tidurku dengan tubuhku.
Rabu, 07 September 2011
Cuplikan novelku yang akan terbit, NAMAKU ROSITA
“Mini bar ini artistik sekali, Bu,” ucapku mendadak dan tanpa kurencanakan.
Aku berjalan menghampiri mini bar yang berada di seberang sofa tempatku duduk. Saat tanganku menyentuh permukaan meja, tiba-tiba terjadi sesuatu yang sama sekali tidak kuduga. Aku seperti melihat film hitam putih, terbentang di depan mataku. Lensa mataku menangkap gambaran sebuah koridor yang menembus ke arah garasi.
“Ibu, sebelum ruangan ini jadi mini bar, dulunya ruang apa?” pertanyaanku meluncur tanpa kusadari.
Sekilas kutatap Ibu Rosita yang berdiri di sebelahku, menatapku dengan kening dan garis bibir berkerut.
“Dulunya, di sini ada koridor yang menuju ke garasi.”
“Koridor?” ucapku setengah berbisik.
Aku tidak percaya pada kekuatan lensa mataku yang mampu menangkap adanya koridor di rumah ini, terbentang tepat di lokasi mini bar
Comment Chichi buat Dilema Perempuan
Chichi Knappettposted toAnny Djati W•••mba Anny...bukunya super duper bagus.!!!! Selesai kemaren...hebat!!! Puas!!! Beruntung banget bisa membacanya..apalagi babak terakhir...haduuuh...keringeta n..!!!!!! Sepuluh jempols buat hasil karyamu mba..."Dilema Perempuan" keren abis...
Terima kasih banyaaaak....and sukses selalu...
Puisi hatiku
Bulan...cahayamu mampu menyinari seluruh luas bumi ini.
Namun kau tak mampu menyinari sudut hatiku yang gelap ini.
Katakanlah apa yang harus kulakukan agar cahayamu berpaling padaku?
Lepaskanlah hatiku dari kegelapan.
Aku marah pada gelap yang mengurung hatiku, hidupku, semua yang ada dalam diriku.
Makin aku marah pada gelap gelappun makin menyergapku
Bulan..., kirimkan cahayamu sejengkal saja pada sudut hatiku
Lepaskanlah hatiku dari kegelapan
Namun kau tak mampu menyinari sudut hatiku yang gelap ini.
Katakanlah apa yang harus kulakukan agar cahayamu berpaling padaku?
Lepaskanlah hatiku dari kegelapan.
Aku marah pada gelap yang mengurung hatiku, hidupku, semua yang ada dalam diriku.
Makin aku marah pada gelap gelappun makin menyergapku
Bulan..., kirimkan cahayamu sejengkal saja pada sudut hatiku
Lepaskanlah hatiku dari kegelapan
Selasa, 06 September 2011
Puisiku
Aku tak sanggup berdoa lagi ketika satu doaku tak dikabulkan. Kutanyakan pada Tuhan adakah Kau dengar suara doaku? Dia tak menjawab. Ketika doaku yang lain dikabulkan. Aku diam. Aku tetap tak sanggup berdoa. Kutanyakan lagi pada Tuhan, adakah Kau dengar suara doaku kali ini? Dia diam lagi. Aku....
Penulis Koplak

aku ini penulis koplak yg ga bisa nulis puisi dan ga bisa baca puisi. tapi sejak aku jatuh cinta mendadak aku ga koplak lagi dan mendadak bisa nulis puisi cuma belum bisa baca puisi. puisiku banyak aku publish di status facebookku. yang pengen baca puisi puisiku buka aja fb-ku anny djati w. wweeiiittzzz...jangan salah aku jatuhnya cintanya sama piwi dan poty, anjing2 pugku yang lucu2.
ok c u di blog-ku ya
ini Piwi aku jatuh cinta padanya. Sementara ini foto Poty belum ada.
Langganan:
Postingan (Atom)